Selasa, 04 Oktober 2011

orangtua...

Kamu harus hormat pada orangtuamu, terutama Ibumu. Aku sering banget denger ungkapan itu.
Tapi, hormat bukan berarti mematuhi banget, menurut banget, begitu pendapatku.
Aku adalah anak, dan aku harus mendengarkan pendapat orangtua. Aku memilah pendapat mereka, mana yg aku anggep bener, aku nyaman jalaninnya, aku lakukan.  Kalopun mereka nggak setuju, aku siap berargumen, dan aku siap menunjukkan ke mereka bahwa apa yg aku lakukan adalah benar dan bisa dipertanggungjawabkan.
Sekarang, orangtua mana sih yg nggak pengen anaknya bahagia?
Bahagia dengan apa yg dia suka, bahagia dengan apa yg ia senangi. NGGAK ADA ORANGTUA YANG MAU ANAKNYA TERTEKAN DIBAWAH KETIAK MEREKA, KALOPUN ADA, BERARTI ORANGTUANYA NGGAK PANTES DISEBUT ORANGTUA.
Orangtua hanyalah pembimbing. Saat anak-anak mereka mulai tumbuh dan menjalani kehidupan besarnya, mereka hanya mengarahkan. Apapun yg dipilih si anak, ikhlas ataupun tidak, orangtua harus mendukung dan meyakini bahwa apa yg anaknya pilih adalah hal yg benar, yg baik.
Apakah salah, kalau seorang anak mengejar apa yg ia suka? Mengejar apa yg ia mau?
NGGAK SALAH. Itu manusiawi. Dan orangtua, suka ataupun nggak, harus mendukung apa yg anaknya pilih, dengan harapan anaknya bisa bahagia dan senang atas apa yg ia jalani.
Bukan anak durhaka namanya kalau kita menolak permintaan orangtua yg nggak sesuai dengan apa yg kita mau. Durhaka tuh kalo kita ngomongnya kasar, kalo kita bentaak-bentak mereka waktu kita menjelaskan 'hal yg kita mau' itu.
Contoh klisenya deh.
Papaku nggak suka sama cowoku yg sekarang. Alasannya? Terlalu jauh beda umurnya, beda agama, status sosial, blablabla.
Aku nyerah?
NGGAK.
Aku tetep pacaran dgn cowoku. Tetep gila-gilaan, tetep aja. Aku melakukan apa yg nyaman aku lakukan. Aku nggak peduli apa kata mereka, krn aku yakin, apa yg aku pilih adalah hal yg benar, baik buatku. Mungkin banyak orang mikirnya aku durhaka, tp menurutku nggak tuh. Aku jelasin baik-baik ke Papaku, kalo aku maunya begini-begitu. Masih sih dia nggak suka, tp paling nggak dia udah nggak protes kayak dulu lagi. Dan aku YAKIN BANGET, Papaku tetep lebih pengen aku bahagia dgn apa yg aku pilih, bukan apa yg dia pilih. Mungkin Papaku gengsi ngomongnya, tp aku yakin, semua orangtua pasti begitu. Ngomel, marah, ngambek kalo anaknya nggak nurutin apa yg mereka mau. Tp endingnya, mereka mau kok menerima anaknya apa adanya, apapun bentuk dan apapun yg dilakukan anaknya. Tergantung anaknya aja sih, mau ato nggak memperjuangkan itu.
Ada pepatah, bahwa saat orangtua merestui apa yg dilakukan anaknya, disitulah orangtua mendoakan anaknya.
Pepatah itu salah.
Orangtua, akan selalu mendoakan anaknya. Merestui ataupun tidak, orangtua akan selalu mendoakan dan mengharapkan anaknya bahagia.
Jadi, sampai kapan kamu jadi makhluk 'mengecewakan' yg terlihat penurut dibawah ketiak orangtuamu? Sampai kapan kamu akan mendengar dan menerima judgement mereka, walaupun kamu tahu itu nggak bener? Sampai kapan kamu akan diam dan patuh, mengorbankan apa yg kamu inginkan hilang satu persatu, demi kepuasan orangtuamu? Orangtuamu bakal puas kalo kamu bahagia. Itu aja sebenernya.






P.S.: Aku tahu semuanya, walopun dia nggak ngomong sm aku... aku tahu aku bakal ditinggalin, karena orangtuanya nggak suka dia pacaran sm aku. Aku tahu, cepet ato lambat, dia bakal ninggalin aku. Tp itu nggak ngerubah apapun. Aku tetep bertahan, karena aku yakin dan aku berani memperjuangkan dia. Krn kebahagiaanku adalah dia, dan orangtuaku bakal seneng kalo aku bahagia :) #bahasanya novel bgt sih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar